![]() |
Prof. Capt. Eddy Sumartono dan Keluarga Besar - Foto Istimewa |
“Prof.
Capt. Eddy Sumartono, DBA., Ph.D. Gelar Ibadah Pengucapan Syukur: Perjalanan
Iman, Kerja Keras, dan Kasih Tuhan”
Makassar, [01 Maret 2025]
– Dalam suasana penuh hikmat dan kebersamaan, Prof. Capt. Eddy Sumartono, DBA.,
Ph.D. beserta keluarga menggelar ibadah pengucapan syukur yang menggugah hati.
Acara yang dihadiri oleh keluarga, sahabat, serta tokoh rohani ini menjadi
momen sakral untuk memuliakan Tuhan atas segala penyertaan dan berkat yang
telah diterima sepanjang perjalanan hidup mereka.
Sejak awal ibadah, suasana haru dan
sukacita terasa menyelimuti ruangan. Dalam sambutannya, Prof. Capt. Eddy
Sumartono menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kasih dan pertolongan
Tuhan yang telah membimbingnya sejak masa kecil hingga saat ini. Dengan penuh
kerendahan hati, ia menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan,
tantangan, dan doa.
Dari Kesederhanaan Menuju Berkat yang
Luar Biasa
Prof. Capt. Eddy Sumartono lahir dari
keluarga sederhana, demikian pula dengan sang istri, Oktavia. Keterbatasan yang
mereka alami sejak kecil tidak menjadi penghalang untuk terus bermimpi dan
berusaha. Dengan kerja keras dan keyakinan yang kuat, Tuhan membuka jalan bagi
mereka untuk meraih impian. Kini, Prof. Capt. Eddy telah menerima anugerah
besar dengan memperoleh gelar Guru Besar dari Asean University International
Malaysia, sementara sang istri, Oktavia, berhasil menyelesaikan studinya dan
meraih gelar Sarjana Manajemen.
Dalam kutipan firman yang
disampaikannya, Yohanes 15:7 menjadi pegangan dalam perjalanan hidup
mereka: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya." Ayat ini menjadi kekuatan di tengah berbagai ujian
dan rintangan yang harus mereka lalui. Air mata, kegagalan, dan tantangan tidak
sedikit mengiringi langkah mereka, namun kepercayaan kepada Tuhan menjadi
sumber kekuatan yang tak tergoyahkan.
Kesaksian Hidup: Bukti Nyata Rencana
Tuhan
Ibadah pengucapan syukur ini menjadi
bukti nyata bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Dalam sambutannya, Prof.
Capt. Eddy menegaskan bahwa setiap perjalanan hidup, seberat apa pun, tetap
berada dalam genggaman Tuhan. Ia mengutip firman Tuhan dalam Ayub 42:2, "Aku
tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu
yang gagal."
Bagi banyak orang, keterbatasan sering
kali menjadi hambatan untuk meraih impian. Namun, Prof. Capt. Eddy dan keluarga
membuktikan bahwa iman yang teguh serta kerja keras dapat mengubah keadaan. “Kami
hanya anak-anak dari keluarga biasa, tapi Tuhan memiliki rencana yang luar
biasa untuk setiap anak-Nya,” ujarnya penuh haru.
![]() |
Prof. Capt. Eddy Sumartono - Foto Istimewa |
Tidak hanya merayakan pencapaian
akademik dan profesional, ibadah syukur ini juga menjadi refleksi atas
perjalanan spiritual keluarga mereka. Setiap langkah, setiap doa, dan setiap
usaha yang mereka jalani bukan semata-mata untuk keberhasilan pribadi, tetapi
juga untuk menjadi kesaksian bagi banyak orang. Mereka berharap kisah ini dapat
menginspirasi mereka yang tengah berjuang dalam hidup agar tetap percaya bahwa
Tuhan bekerja di balik layar, mengatur segala sesuatu dengan sempurna.
Menghidupi Berkat dengan Memberkati
Sesama
Hidup bukan hanya tentang mencapai
kesuksesan, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat menjadi berkat bagi
sesama. Dalam Ibrani 13:16 tertulis, "Dan janganlah kamu lupa
berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang
berkenan kepada Allah." Dengan berpegang pada prinsip ini, Prof.
Capt. Eddy dan keluarga berkomitmen untuk terus berbagi kasih dan menolong
orang lain, terutama mereka yang membutuhkan motivasi dan dorongan dalam
mengejar impian mereka.
Keberhasilan yang mereka capai bukan
untuk dinikmati sendiri, tetapi untuk menginspirasi banyak orang agar tidak
pernah menyerah pada keadaan. Dalam kehidupan ini, yang terpenting bukanlah
seberapa tinggi kita mendaki, tetapi seberapa banyak kita dapat membantu orang
lain untuk naik bersama.
![]() |
Prof. Capt. Eddy Sumartono - Foto Istimewa |
Momen Haru dan Sukacita Bersama
Keluarga dan Sahabat
Ibadah pengucapan syukur ini semakin
bermakna dengan kehadiran keluarga besar, sahabat, serta para tokoh rohani yang
telah menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka. Doa dan ucapan syukur yang
dipanjatkan memenuhi ruangan dengan suasana penuh kedamaian.
Dalam sesi refleksi, beberapa sahabat
dan anggota keluarga turut memberikan kesaksian mengenai bagaimana Prof. Capt.
Eddy dan istri telah menjadi teladan bagi banyak orang. Mereka dikenal sebagai
sosok yang tidak hanya bekerja keras untuk keluarga mereka, tetapi juga peduli
dan selalu memberi semangat bagi orang-orang di sekitarnya.
“Perjalanan hidup beliau adalah bukti
nyata bahwa iman dan kerja keras dapat membawa seseorang melampaui batas yang
mungkin,” ujar salah satu sahabat dekat yang turut hadir.
Menutup Ibadah dengan Doa dan Harapan
Ibadah pengucapan syukur ini ditutup
dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pendeta Salmon A. Bawole. Dalam
doanya, ia memohon agar Tuhan terus memberkati dan membimbing keluarga Prof.
Capt. Eddy Sumartono, serta menjadikan mereka alat bagi kemuliaan Tuhan.
Momen ini bukan hanya sekadar
perayaan, tetapi juga pengingat bahwa hidup adalah anugerah yang harus dijalani
dengan penuh syukur. Keberhasilan sejati bukan diukur dari harta atau jabatan,
tetapi dari bagaimana seseorang mampu menjadi terang bagi orang lain.
Ibadah Syukur yang Menginspirasi
Banyak Orang
Kisah hidup Prof. Capt. Eddy Sumartono
dan keluarganya mengajarkan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya.
Dengan iman, kerja keras, dan ketekunan, Tuhan dapat membukakan jalan yang
tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Ibadah pengucapan syukur ini menjadi
momen yang menyentuh hati, menginspirasi banyak orang untuk terus percaya pada
kuasa Tuhan yang bekerja dalam kehidupan setiap anak-Nya.
Bagi siapa pun yang tengah menghadapi
tantangan, kisah ini adalah pengingat bahwa tidak ada doa yang sia-sia dan
tidak ada usaha yang tidak dihargai oleh Tuhan. Karena pada akhirnya, setiap
perjalanan yang dijalani dengan iman akan selalu berakhir dengan kemenangan.
“Karena di dalam Tuhan, tidak ada yang
mustahil!”
******
Salam Redaksi,.