“Prof. Capt. Eddy Sumartono, DBA., Ph.D. Gelar Ibadah Pengucapan Syukur: Perjalanan Iman, Kerja Keras, dan Kasih Tuhan”

Nature



“Prof. Capt. Eddy Sumartono, DBA., Ph.D. Gelar Ibadah Pengucapan Syukur: Perjalanan Iman, Kerja Keras, dan Kasih Tuhan”

Sabtu, 22 Maret 2025, Maret 22, 2025

 

Prof. Capt. Eddy Sumartono dan Keluarga Besar - Foto Istimewa

“Prof. Capt. Eddy Sumartono, DBA., Ph.D. Gelar Ibadah Pengucapan Syukur: Perjalanan Iman, Kerja Keras, dan Kasih Tuhan”


Makassar, [01 Maret 2025] – Dalam suasana penuh hikmat dan kebersamaan, Prof. Capt. Eddy Sumartono, DBA., Ph.D. beserta keluarga menggelar ibadah pengucapan syukur yang menggugah hati. Acara yang dihadiri oleh keluarga, sahabat, serta tokoh rohani ini menjadi momen sakral untuk memuliakan Tuhan atas segala penyertaan dan berkat yang telah diterima sepanjang perjalanan hidup mereka.

Sejak awal ibadah, suasana haru dan sukacita terasa menyelimuti ruangan. Dalam sambutannya, Prof. Capt. Eddy Sumartono menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kasih dan pertolongan Tuhan yang telah membimbingnya sejak masa kecil hingga saat ini. Dengan penuh kerendahan hati, ia menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan, tantangan, dan doa.


Dari Kesederhanaan Menuju Berkat yang Luar Biasa

Prof. Capt. Eddy Sumartono lahir dari keluarga sederhana, demikian pula dengan sang istri, Oktavia. Keterbatasan yang mereka alami sejak kecil tidak menjadi penghalang untuk terus bermimpi dan berusaha. Dengan kerja keras dan keyakinan yang kuat, Tuhan membuka jalan bagi mereka untuk meraih impian. Kini, Prof. Capt. Eddy telah menerima anugerah besar dengan memperoleh gelar Guru Besar dari Asean University International Malaysia, sementara sang istri, Oktavia, berhasil menyelesaikan studinya dan meraih gelar Sarjana Manajemen.

Dalam kutipan firman yang disampaikannya, Yohanes 15:7 menjadi pegangan dalam perjalanan hidup mereka: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." Ayat ini menjadi kekuatan di tengah berbagai ujian dan rintangan yang harus mereka lalui. Air mata, kegagalan, dan tantangan tidak sedikit mengiringi langkah mereka, namun kepercayaan kepada Tuhan menjadi sumber kekuatan yang tak tergoyahkan.


Kesaksian Hidup: Bukti Nyata Rencana Tuhan

Ibadah pengucapan syukur ini menjadi bukti nyata bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Dalam sambutannya, Prof. Capt. Eddy menegaskan bahwa setiap perjalanan hidup, seberat apa pun, tetap berada dalam genggaman Tuhan. Ia mengutip firman Tuhan dalam Ayub 42:2, "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal."

Bagi banyak orang, keterbatasan sering kali menjadi hambatan untuk meraih impian. Namun, Prof. Capt. Eddy dan keluarga membuktikan bahwa iman yang teguh serta kerja keras dapat mengubah keadaan. “Kami hanya anak-anak dari keluarga biasa, tapi Tuhan memiliki rencana yang luar biasa untuk setiap anak-Nya,” ujarnya penuh haru.

Prof. Capt. Eddy Sumartono - Foto Istimewa


Tidak hanya merayakan pencapaian akademik dan profesional, ibadah syukur ini juga menjadi refleksi atas perjalanan spiritual keluarga mereka. Setiap langkah, setiap doa, dan setiap usaha yang mereka jalani bukan semata-mata untuk keberhasilan pribadi, tetapi juga untuk menjadi kesaksian bagi banyak orang. Mereka berharap kisah ini dapat menginspirasi mereka yang tengah berjuang dalam hidup agar tetap percaya bahwa Tuhan bekerja di balik layar, mengatur segala sesuatu dengan sempurna.


Menghidupi Berkat dengan Memberkati Sesama

Hidup bukan hanya tentang mencapai kesuksesan, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat menjadi berkat bagi sesama. Dalam Ibrani 13:16 tertulis, "Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah." Dengan berpegang pada prinsip ini, Prof. Capt. Eddy dan keluarga berkomitmen untuk terus berbagi kasih dan menolong orang lain, terutama mereka yang membutuhkan motivasi dan dorongan dalam mengejar impian mereka.

Keberhasilan yang mereka capai bukan untuk dinikmati sendiri, tetapi untuk menginspirasi banyak orang agar tidak pernah menyerah pada keadaan. Dalam kehidupan ini, yang terpenting bukanlah seberapa tinggi kita mendaki, tetapi seberapa banyak kita dapat membantu orang lain untuk naik bersama.

Prof. Capt. Eddy Sumartono - Foto Istimewa


Momen Haru dan Sukacita Bersama Keluarga dan Sahabat

Ibadah pengucapan syukur ini semakin bermakna dengan kehadiran keluarga besar, sahabat, serta para tokoh rohani yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka. Doa dan ucapan syukur yang dipanjatkan memenuhi ruangan dengan suasana penuh kedamaian.

Dalam sesi refleksi, beberapa sahabat dan anggota keluarga turut memberikan kesaksian mengenai bagaimana Prof. Capt. Eddy dan istri telah menjadi teladan bagi banyak orang. Mereka dikenal sebagai sosok yang tidak hanya bekerja keras untuk keluarga mereka, tetapi juga peduli dan selalu memberi semangat bagi orang-orang di sekitarnya.

“Perjalanan hidup beliau adalah bukti nyata bahwa iman dan kerja keras dapat membawa seseorang melampaui batas yang mungkin,” ujar salah satu sahabat dekat yang turut hadir.


Menutup Ibadah dengan Doa dan Harapan

Ibadah pengucapan syukur ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pendeta Salmon A. Bawole. Dalam doanya, ia memohon agar Tuhan terus memberkati dan membimbing keluarga Prof. Capt. Eddy Sumartono, serta menjadikan mereka alat bagi kemuliaan Tuhan.

Momen ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pengingat bahwa hidup adalah anugerah yang harus dijalani dengan penuh syukur. Keberhasilan sejati bukan diukur dari harta atau jabatan, tetapi dari bagaimana seseorang mampu menjadi terang bagi orang lain.

 

Ibadah Syukur yang Menginspirasi Banyak Orang

Kisah hidup Prof. Capt. Eddy Sumartono dan keluarganya mengajarkan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Dengan iman, kerja keras, dan ketekunan, Tuhan dapat membukakan jalan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Ibadah pengucapan syukur ini menjadi momen yang menyentuh hati, menginspirasi banyak orang untuk terus percaya pada kuasa Tuhan yang bekerja dalam kehidupan setiap anak-Nya.

Bagi siapa pun yang tengah menghadapi tantangan, kisah ini adalah pengingat bahwa tidak ada doa yang sia-sia dan tidak ada usaha yang tidak dihargai oleh Tuhan. Karena pada akhirnya, setiap perjalanan yang dijalani dengan iman akan selalu berakhir dengan kemenangan.


“Karena di dalam Tuhan, tidak ada yang mustahil!”

******

 

Salam Redaksi,.

 

TerPopuler