Lampung - Faktaliputan.Com.Seni bela diri pincak khakot merupakan tradisi budaya leluhur yang terinspirasi dari burung elang. Burung ini dianggap sebagai simbol keperkasaan yang terhormat.Senin 2/10/2025
Dalam beberapa acara, pincak khakot biasanya diperagakan dengan pedang yang pastinya berpadu dengan kekuatan tenaga dalam pendekar khakot.
Pincak khakot ini hanya diperuntukkan bagi laki-laki. Pincak khakot sudah diwariskan secara turun-temurun di kalangan pesisir Lampung
Olahraga bela diri ini juga sering dianggap sebagai rangkuman dasar pencak silat pada umumnya. Menariknya, pincak khakot juga disertakan dari budaya Pagaruyung (Minang) dan Melayu.
Khakot dimaknai sebagai olahraga yang dapat mempererat ikatan, sehingga bela diri ini banyak disegani dan dijadikan kebanggan masyarakat Lampung.
Kabarnya terlebih dahulu untuk mempelajari pincak khakot ini cukup berat karena calon pendekar harus mempelajarinya selama tujuh hari tujuh malam setelah sholat isya selama berturut-turut.
Secara teknis pincak khakot mengandalkan kecepatan, ketepatan, kekuatan, dan keseimbangan. Uniknya, dalam bela diri ini istilah 'Tidak ada istilah langkah mundur sekali maju menyerang celana untuk ada mundur'.
Untuk menyatu dengan tubuh juga tidak mudah, sulitnya pengolahan energi di dalamnya. Ciri khas pengolahannya dapat berupa: apabila dia hendak datang tenaga dalam pasti diiringi angin ribut 5-10 menit namun tidak menimbulkan kerusakan.
Bela diri Pincak khakot sangat tertutup dan sakral. Filosofinya adalah untuk menjaga para tamu agung dari ancaman bahaya yang bisa datang kapan saja.
Dalam proses perkembangannya, pincak khakot akhirnya ikut serta dalam berbagai proses adat. Semua tak lepas dari kebiasaan masyarakat Lampung Pesisir yang terbiasa mengiringi pengantin, petinggi adat, dan arak-arakan.
Biasanya pincak khakot akan ditugaskan sebagai pembawa acara dari gerombolan arak-arakan dan berada di barisan terdepan yang kerap disebut juga pendekar.
Seni bela diri pincak khakot masuk dalam daftar 17 karya budaya dan resmi menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional Provinsi Lampung.
Sumber : harianhaluan.com,dan wikipedia,
( Ikbal )