Faktaliputan-Jakarta
26 Februari 2025
*Artikel*
Saya Arqam Bakri selaku ketua umum wawasan hukum nusantara (WHN) dengan penuh harapan, semangat yang berkobar dan usaha tiada henti akan terus berjuang untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di kancah Internasional. Walaupun organisasi yang saat ini tengah saya nahkodai adalah merupakan organisasi yang baru setahun berkiprah di Indonesia dengan visi mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan Indonesia yang berkeadilan namun saya memiliki keyakinan penuh bahwa organisasi WHN kelak akan menjadi tolak ukur organisasi yang turut berkontribusi dalam memajukan pendidikan dan hukum di Indonesia.
Dengan mengumpulkan lembar perlembar uang lusuh dari para pemuda-pemudi, praktisi, akademisi yang tergabung dalam WHN kami mampu memberikan 59 beasiswa kuliah bagi anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Saat ini negara kita tengah berjuang meningkatkan taraf ekonomi dan pendidikan dengan berbagai tantangan dan dinamika, anggaran Rp.10.000 per siswa untuk makan siang gratis yang menurut berbagai sumber berhasil menyedot ratusan trilliun anggaran negara. Memberi makan terhadap siswa di seluruh Indonesia adalah suatu hal yang baik namun belum tepat jika kita melihat urgensi di negara kita saat ini.
Hal yang tidak bisa dipungkiri adalah ada jutaan anak-anak Indonesia yang tidak dapat melanjutkan pendidikan tinggi dikarenakan ketidak mampuan secara finansial.
Andaikan saja WHN diundang ke istana negara atau untuk sekedar berdiskusi, maka saya akan mengatakan "anggaran Rp.10.000 per siswa per hari bisa digunakan untuk membiayai setiap siswa kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi."
Dengan Rp.10.000 perhari jika kita asumsikan 6 hari selama seminggu berarti dalam satu bulan totalnya adalah Rp.240.000 per siswa, yang artinya per tahun anggaran persiswa Rp.2.880.000 per siswa.
Dengan anggaran Rp.2.880.000 itu sudah sangat cukup untuk biaya kuliah di beberapa kampus yang memberikan perkuliahan dengan biaya SPP yang murah. Jika saja Rp.10.000 per orang itu dialokasikan untuk biaya kuliah maka tidak akan ada lagi anak-anak Indonesia yang harus mengandaskan impiannya karena ketidakmampuan secara finansial untuk kuliah.
"Tongkat estafet kepemimpinan selanjutnya ada pada generasi muda, maka joka kita ingin Indonesia kedepannya menjadi negara maju maka berikanlah pendidikan terbaik untuk mereka, niscaya masa depan Indonesia akan gemilang."
Saya menulis surat singkat ini bukanlah suatu perlawanan bagi pemerintah melainkan atas rasa kecintaan saya selaku warga negara Indonesia yang menginginkan Indonesia menjadi negara yang maju dan kuat dalam segala hal. Semoga surat terbuka ini dapat tersampaikan dengan baik kepada para pemangku kepentingan dan dapat menjadi harapan bagi generasi muda Indonesia.
Salam Hormat
Arqam Bakri
Ketua Umum
Wawasan Hukum Nusantara
Faktaliputan-Jakarta
Redaksi