Bangka,- faktaliputan.com
Diskusi Strategis Tata Kelola Kebijakan Persampahan Berkelanjutan di Institut Pahlawan 12 ,pada hari Selasa, 31/12/2024. Acara yang berlangsung dari pukul 16.00 hingga 18.00 WIB
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka, Bapak Ismir Rachmaddinianto, S.STP; Rektor Institut Pahlawan 12; Ketua Yayasan Cendikia Bangsa; para wakil rektor; wakil direktur pascasarjana; serta para dosen dan staf Institut Pahlawan 12. Diskusi ini bertujuan untuk membahas tata kelola kebijakan persampahan berkelanjutan di Kabupaten Bangka.
Rektor Institut Pahlawan 12 Dr Darol Arkom mengatakan Pendekatan Integrated Sustainable Waste Management (ISWM) menjadi salah satu fokus dalam diskusi tersebut. ISWM menitikberatkan pada pengelolaan sampah secara komprehensif dengan mengintegrasikan aspek teknis dan non-teknis. Salah satu langkah penting yang diidentifikasi adalah penerapan prinsip reduce, reuse, recycle (3R) sebagai cara efektif untuk mengurangi volume sampah dan meningkatkan nilai ekonomisnya.
Berbagai aspek strategis dalam pengelolaan sampah dibahas secara mendalam. Peserta diskusi menyoroti perlunya peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan bagi petugas dan masyarakat.
Selain itu, infrastruktur yang memadai seperti tempat pembuangan sementara (TPS) dan fasilitas daur ulang dianggap sebagai elemen penting untuk mendukung keberhasilan program pengelolaan sampah. Kebijakan yang mendukung serta alokasi anggaran yang memadai juga menjadi faktor kunci dalam memastikan keberlanjutan pengelolaan sampah. Tidak kalah penting, partisipasi aktif masyarakat dalam praktik daur ulang dan pengelolaan sampah sehari-hari sangat diperlukan untuk menciptakan dampak yang lebih luas.ujarnya.
Kepala dinas lingkungan hidup ,Bapak Ismir Rachmaddinianto, S.STP; menambahkan
Komunikasi yang efektif kepada masyarakat menjadi salah satu poin yang ditekankan dalam diskusi ini. Informasi mengenai lokasi TPS dan proses pengelolaan sampah harus disampaikan dengan jelas untuk meningkatkan pemahaman publik. Selain itu, peran ibu rumah tangga dalam mendaur ulang sampah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti kompos dan kerajinan tangan, juga diidentifikasi sebagai elemen penting dalam mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan.
Untuk memastikan keberlanjutan, produk hasil daur ulang seperti kompos dan barang lainnya harus memiliki akses ke pasar potensial. Strategi pemasaran dan pengembangan produk menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem pengelolaan sampah.
Diskusi juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah,
akademisi, sektor swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Sinergi antara berbagai pihak ini dianggap sebagai landasan utama keberhasilan tata kelola persampahan berkelanjutan,
Sebagai hasil dari diskusi ini, beberapa rekomendasi strategis disepakati, termasuk penyusunan rencana aksi bersama dan pembentukan forum kolaborasi lintas sektor. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta memperkuat implementasi kebijakan persampahan di Kabupaten Bangka,ujarnya
Acara ditutup dengan optimisme dan komitmen bersama untuk terus melanjutkan koordinasi dalam pertemuan mendatang. Semangat kolaborasi yang terbangun dalam diskusi ini memberikan harapan besar bagi masa depan pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.tutupnya
(Eqi)