PANDEGLANG, faktaliputan.com – Sebanyak 16 rumah warga di Kabupaten Pandeglang rusak berat dan rusak ringan akibat diterjang bencana banjir rob pada Desember 2024.
Ke-16 rumah tersebut tersebar di Kampung Muara Dua, Desa Cikiruh Wetan, Kecamatan Cikeusik, dan Desa Cigondang, Kecamatan Labuan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan, mengatakan bahwa bencana banjir rob menyebabkan rumah warga menjadi rusak.
“Berdasarkan hasil rekap data update yang telah masuk ke Pusdalops BPBDPK Kabupaten Pandeglang, ada 16 rumah terkena dampak banjir rob,” katanya kepada paktaliputan, Senin, 16 Desember 2024.
Riza menjelaskan, ke-16 rumah yang terdampak banjir rob itu dalam kondisi rusak berat sebanyak enam rumah dan 10 rumah rusak ringan.
Rumah rusak berat terjadi di Kampung Muara Dua, Desa Cikiruh Wetan, Kecamatan Cikeusik.
“Waktu kejadiannya pada tanggal 4 Desember 2024 sekira pukul 20.15 WIB. Saat itu air laut meluap ke permukiman warga,” katanya.
Selanjutnya, terjadi banjir rob di Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, pada tanggal 13 Desember 2024, sekira pukul 17.28 WIB.
Banjir rob disebabkan oleh pasang air laut yang tinggi mengakibatkan bangunan di pesisir pantai mengalami kerusakan.
“Ada sebanyak 10 rumah mengalami rusak ringan. Jadi data sementara dampak banjir rob sebabkan 16 rumah milik warga rusak berat dan rusak ringan,” katanya.
Kerugian materi akibat bencana rob, Riza mengatakan, belum dilakukan perhitungan.
BPBDPK baru melakukan asesmen jumlah terdampak bencana rob.
“Kalau taksiran kerugian itu nanti hasil dari penghitungan bersama dinas dan instansi terkait,” katanya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBDPK Kabupaten Pandeglang,
Lilis Sulistiati, mengatakan, Tim Reaksi Cepat BPBDPK Kabupaten Pandeglang bersama relawan telah menyalurkan bantuan logistik dasar kepada korban bencana.
“Termasuk korban bencana banjir rob. Adapun untuk korban bencana banjir rob yang mengalami rusak berat untuk sementara mengungsi di rumah saudaranya,” katanya (idam)