Kabupaten buru-Fakta Liputan.com | Pekerjaan pembangunan Dreinase di kecamatan Namlea di jalan iqra buru dengan anggaran Rp.754.018.451,- yang di lakukan CV Ensuko lovely dengan kontraktor Neldy Gay terkesan di paksakan karna belum ada penyelesaian terkait pelepasan lahan yang mengakibatkan pekerjaan tersebut mendapat penolakan dari masyarakat yang lahan nya terkena dampak dari penggalian lahan tersebut.
Dari awal pekerjaan yang di mulai ( Minggu ) 17/11/2024 Sudah ada penolakan dari beberapa warga karena dilakukan secara tiba tiba hingga membuat keributan antara pemilik rumah yang lahan nya kena dampak galian tersebut dengan operator lapangan karna dalam penggalian tersebut warga merasa dirugikan oleh kontraktor karna lahan yang di gali bakal merusak tembok yang sudah di bangun oleh pemilik rumah tersebut bahkan ada beberapa lahan yang hingga saat mereka lakukan penggalian belum melakukan pembebasan lahan akibatnya mereka memaksakan pekerjaan penggalian sambil bernegosiasi dengan pemilik lahan tersebut, Akibat dari penolakan tersebut hingga membuat pekerjaan terhenti untuk sementara
Pemilik lahan yang sempat di hubungi via WhatsApp mengatakan tidak mengetahui kalau ada pekerjaan hari ini ( Minggu ) karena lagi berada di pulau Jawa dan beliau membantah kabar yang mengatakan kalau beliau menghalangi pekerjaan tersebut ", Beta ada di pulau Jawa dan terkait dengan apa yang di lakukan hari ini Yaitu pekerjaan pembangunan Dreinase itu apakah mereka sudah menyelesaikan pembebasan lahan dengan warga??
Silahkan tanyakan ke PU Demikian pernyataan beliau saat di hubungi via WhatsApp
Kontraktor Neldy Gay saat di hubungi lewat HP untuk dimintai konfirmasinya terkait dengan permasalahan tersebut hingga saat ini yang bersangkutan tidak merespon apapun dan bahkan terkesan Angkuh dan menyepelekan apa yang terjadi di lapangan
Pekerjaan penggalian Dreinase di jalan kampus iqra buru terkesan di paksakan karena dilihat dari kebutuhan masyarakat belumlah layak untuk dilakukan pekerjaan disekitar daerah tersebut padahal daerah disekitar rawa lontar dan seputaran mesjid Maulana Ibrahim yang semestinya dilakukan Dreinase bahkan tidak dilakukan, Bahkan saat pekerjaan dilakukan saat itu ( kemaren) tidak ada papan proyeknya dan setelah di tanyakan alasannya salah satu ( konsultan) mereka mengatakan kalau belum di pasang karena titik Nol nya ( 0 )lagi bermasalah akibat penolakan dari pemilik lahan tersebut Namun dari pemantauan terakhir pagi tadi ternyata papan proyek tersebutlah sudah di tancapkan walau tidak sesuai dengan titik awalnya tapi dimundurkan sambil mereka mengadakan negosiasi lanjutan dengan pemilik lahan
Hingga berita ini diturunkan NELDY Gay selaku kontraktor pada pekerjaan tersebut belum memberikan tanggapan apapun terkait dengan persoalan penggalian dan pembebasan lahan oleh salah satu warga, Proyek penggalian Dreinase ini dilakukan oleh CV Ensuko lovely dengan waktu 55 hari kalender ( R )