Pangkalpinang, Fakta.Liputan,com-
Komunitas Peduli Sungai (KPS-BECAK BABEL) bersama Balai Wilayah Sungai (BWS Bangka Belitung) melakukan penanaman 100 Lubang Resapan Biopori di SMA Negeri 2 Pangkalpinang.
Kasi OP SDA 1 BWS Babel, Onang Adi Luhung, menyampaikan bahwa Program ini adalah kerjasama antara Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung dengan komunitas binaan KPS BECAK dan MPSK Cerudik Lestari.
"Lubang Resapan Biopori ini adalah bentuk kepedulian Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR untuk mencegah genangan air dan banjir skala kecil.
Hal ini dilakukan sebagai upaya pengendalian daya rusak air dan konservasi air tanah. Sasarannya adalah lokasi/tempat fasilitas umum seperti sekolah-sekolah."
Arinda Unigraha, Ketua KPS BECAK BABEL menambah bahwa pada awal tahun tim Biopori KPS BECAK telah melakukan survei dan pemantauan terkait lokasi-lokasi yang layak ditanami lubang resapan Biopori, salah satunya adalah SMA N 2 Pangkalpinang.
"SMA N 2 Pangkalpinang ini sekolahnya cukup luas, banyak terdapat ruang terbuka hijau dan titik-titik potensi genangan air, sehingga kita lakukan pemasangan 100 Lubang Resapan Biopori. Selain itu, di sini juga aktif untuk program Adiwiyata, sehingga tim Adiwiyata diharapkan untuk merawat biopori ini dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran pelajar di sekolah.
Arinda menambah, Selain untuk mencegah genangan air, Lubang Resapan Biopori juga dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos, pupuk organik, dan pupuk alami dengan cara rutin memasukan sampah-sampah organik ke dalam lubang secara berkala.
Wakil Kepala SMA N 2 Pangkalpinang, Ibu Reihan merasa bersyukur sekolahnya mendapat bantuan fasilitas Lubang Resapan Biopori ini. "Ya Alhamdulillah ini program yang sangat bagus, kami atas nama sekolah mengucapkan terimakasih kepada BWS Babel yang telah memfasilitasi dan Tim BECAK yang telah melakukan pemasangan Biopori di sekolah kami. Memang sekolah ini perlu banyak biopori, karena dibeberapa tempat sering terjadi genangan air saat hujan lebat.
Dengan adanya program ini semoga mengurangi genangan air yang berlebihan."
(Eqi)