FLORES-faktaliputan.com
Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Wartawan faktaliputan.com Melakukan Wawancara dengan Elisabeth/Gamis dari GIRIGAHANA Indonesia ( 14/11/2024 ) yang merupakan penyintas dilokasi camp penampungan bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki Flores NTT
Dia mengatakan, Jadi total posko itu ada 6 posko yang tersebar di 1 Wilayah Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, saat ini ada sekitar Total 13.457 Jiwa yg tersebar di 6 Posko tersebut, ada juga yang di posko mandiri / rumah rumah warga, Tuturnya pada Wartawan, kemudian terkait kondisi terkini, ada beberapa kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan oleh masyarakat yakni utamanya, Air bersih, makanan dan kebutuhan perlengkapan bayi, untuk itu bilamana masyarakat diluar daerah mau ikut membantu, biar tepat sasaran langsung saja kirimkan kepada Girigahana Indonesia, yang sudah 10 hari dilokasi dan melakukan pendampingan pada para korban erupsi, dengan menggelar beragam kegiatan, penanganan trauma pasca bencana, di Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, kami akan langsung belanjakan donasi dari rekan rekan kemudian langsung mendistribusikannya pada masyarakat yang membutuhkan, serta guna transparansi dana bisa kita kabarkan nanti, bisa juga lewat WA japri saya bilamana ada pertanyaan terkait penyaluran bantuan ini, kita pasti kabarkan update update terbaru terkait kegiatan pendampingan yang kita lakukan disini, silahkan dikirim ke rekening BCA Syariah atas nama Alya Trianannda, 01700205580
Dia adalah team kami dari Girigahana Indonesia, selanjutnya saya sendiri yang akan mengupayakan buat mencari segala kelengkapan yang dibutuhkan bersama rekan rekan yang lain untuk kemudian nanti kita akan salurkan agar tepat sasaran, serta tidak menumpuk di posko, harapannya niat baik dari rekan sekalian bisa benar benar dirasakan manfaat dan kegunaannya bagi mereka yang terdampak di beberapa wilayah ini.
Girgahana masih stay dan bertahan disini, guna melakukan kegiatan pendampingan pasca bencana dan mendampingi anak anak, agar sedikit meringankan bebannya supaya tidak menjadi trauma yang mendalam dari kejadian erupsi tersebut.
Gunung Lewotobi Laki Laki Flores yang mengalami erupsi pada beberapa hari lalu, hingga kini masih terus menampakan pergerakan aktivitas vulkanologi,
Menurut sumber dari portal Website KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL RI
SIARAN PERS
NOMOR: 638.Pers/04/SJI/2024 ( 11/11/2024 )
Pos Pengamatan Terdampak Erupsi, Petugas PGA Lewotobi Laki Laki melakukan pengamatan dari Kapel Pos Pengamatan Gunung Api ( PGA ) yang berlokasi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur berjarak sekitar 7 Km dari pusat kawah,
Dampak dari kerusakan Pos PGA tersebut menyebabkan dilakukannya evakuasi mandiri petugas pengamatan dengan membawa serta peralatannya ke tempat yang lebih aman, yakni sebuah kapel yang berjarak 8 km dari pusat erupsi.
Kemudian pada tanggal 3 - 4 November 2024 malam, pos pengamatan merasakan getaran akibat gempa vulkanik hingga merusak pintu kamar mandi, abu vulkanik juga sudah memasuki pos pengamatan bahkan beberapa hari yang lalu ( 8/11/ 2024 ), Abu vulkanik sudah menyebar hingga mencapai 8 - 10 kilometer, menyebabkan teman-teman mengungsi di sebuah kapel yang berjarak 8 km atau batas radius yang direkomendasikan, terang Kepala PVMBG Hadi Wijaya dari lokasi terdampak erupsi, Senin ( 11/11/2024 )
Gunung Lewotobi Laki Laki adalah gunung berapi kembar aktif yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur ( NTT ), G. Lewotobi mempunyai dua puncak, yaitu G. Lewotobi Laki Laki dengan ketinggian 1584 m di atas muka laut dan G. Lewotobi Perempuan dengan ketinggian 1703m di selatan, paska terjadinya erupsi, Tim Badan Geologi bersama Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) sudah bertolak menuju lokasi bencana sejak hari pertama erupsi menggunakan pesawat khusus dan speedboat menuju ke lokasi bencana pada tanggal ( 4 /11/ 2024 ) sore.
Perjalanan menuju lokasi memang tidak mudah karena semua penerbangan ditutup karena itu kita menggunakan pesawat khusus hingga mencapai Lembata dan kemudian dilanjutkan, menggunakan speedboat menuju Larantuka, Senin pagi, Tim Balai Pemantauan Gunung Api Wilayah Nusa Tenggara juga bertolak dari Ende ke lokasi yang memerlukan waktu tempuh 9 jam perjalanan darat, ujar Hadi.
Tim juga melakukan sosialisasi dan penguatan serta motivasi di tiga pos pengungsian, pertama di Desa Lewolaga Kecamatan Tithena, di Bokang Wolomatang dan di pos pengungsi di Konga, lanjut Hadi lagi.
Sementara AA. Agung Widara mengatakan, rekan rekan Girigahana masih tetap berada disana selama beberapa waktu kedepan, bergantian para relawan akan kita kirim menggantikan mereka yang kelelahan disana dalam melakukan pendampingan, kabar terakhir dari Elisabeth yang dilokasi mengatakan dia juga masih trauma, beberapa saat lalu, namun rekan rekan Girigahana, sendiri saat ini baik baik saja, mereka sudah seminggu lebih membuat Dapur Hangat GIRIGAHANA INDONESIA untuk melayani setiap posko pengungsian yang tersebar di beberapa titik.
Itu kabar terakhir saat dia berkomunikasi dengan rekan penyintas Girigahana Indonesia yang dilokasi paparnya pada awak media, lebih lanjut dia secara pribadi maupun mewakili organisasi, berharap pada semua rekan untuk terus memberikan uluran kepedulian, pada semua saudara kita yang disana, lewat Girigahana Indonesia, bantuan rekan rekan kami usahakan agar tepat sasaran, dan kita selalu mempertanggung jawabkan segala transparansi keuangan, bisa langsung ditanyakan pada penyintas kita dilokasi terkait kebutuhan kebutuhan mendesak yang di perlukan, kemudian secara pribadi karena elu temen gue Jo panggilan akrab saya dengannya, gue minta tolong dah, ini adalah bencana alam, musibah yang tidak dikehendaki oleh siapapun, namun begitu semuanya telah terjadi dan menimbulkan dampak seperti elu lihat sendiri, maka atas nama kemanusiaan bantulah mereka, elu kan bekerja di media jadi minta tolong bagaimana caranya biar mereka bisa terbantu Jo, terima kasih kalau elu bisa bantuin kita semoga Hyang Widhi Wasa yang diatas mencatat amal baik kita semua pungkasnya.
Begitulah AA. Agung Widara ini adalah salah satu dari sahabat sekaligus orang yang saya anggap sebagai orang tua saya sendiri ketika di Bali, sekian tahun lamanya saya berjuang dengannya di Bali Biru Adventure guna bekerja dan juga berkegiatan terkait Cinta Alam, entah berapa gunung yang pernah kita Daki Bersama dan berapa tempat yang kita tangkil'in ( Camping ) bersama selama di Bali, disamping itu Dia adalah juga seorang senior di Organisasi Pecinta Alam Girigahana Indonesia, entah sudah berapa banyak gunung dan gua gua di explore bersama rekan rekannya, kali ini saat dia menghubungi saya, maka tergerak hati buat ikut peduli dan memberikan perhatian khusus pada bencana alam kali ini.
Sehat sehat selalu bang Agung, semoga niat baik kita semua juga ditanggapi dengan baik pula oleh semua rekan, kiranya apa yang menjadi kebutuhan rekan rekan di camp pengungsian semoga segera mendapat follow up, baik dari seluruh rekan, masyarakat pun pihak pihak terkait guna mengupayakan kebutuhan yang urgent selama masa pengungsian ini., Kak Elisabeth yang sabar ya kak, dan terus jaga stamina bersama rekan rekan Girigahana lainnya yang berada dilokasi ya kak, jangan sampai ambruk, bagaimanapun stamina diri sendiri juga layak diperhitungkan, bilamana sudah kecapekan, jangan di forsir lagi, istirahat sejenak memulihkan energi buat melanjutkan perjuangan, salam buat rekan rekan Girigahana Indonesia yang lain yang berada di lokasi, kalian luar biasa, semoga senantiasa diberikan kekuatan agar bisa menjalankan tugas kemanusiaan mendampingi para korban erupsi, hingga terselesaikannya misi.
Hingga tayang artikel berita ini Pihak BPPD Nusa Tenggara Timur yang coba kita hubungi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
Akhir kata mengulang apa yang rekan rekan sampaikan, monggo silahkan ulurkan tangan kepedulian anda pada mereka yang membutuhkan, Delegasi Girigahana masih tetap dilokasi silahkan kontak dan berkomunikasi guna pengiriman bantuan agar tepat sasaran kepada mereka yang membutuhkan,
Kontak Penyintas Girigahana Indonesia :
Elisabeth 0853 5124 0068
( Pitut Saputra )