Rabu, 23 Oktober 2024
www FaktaLiputan,Com
Pemberhentian Ketua Bumdes namlea yang dilakukan oleh kepala desa namlea lewat hasil musyawarah dengan masyarakat desa namlea perlu dipertimbangkan kembali karena pemberhentian dianggap cacat prosedural
Sebagaimana yang disampaikan oleh Efendy Pattisuasiwa Ketua Bumdes namlea terpilih lewat hasil pemilihan masyarakat bulan Juni dan pengukuhan bulan July 2024
Pemberhentian dirinya sebagai ketua bundes Namlea dianggap adalah suatu kebijakan yang dihasilkan dengan tidak sesuai dengan langkah-langkah, urutan, atau prosedur yang berlaku atau ditetapkan sehingga dapat dikatakan sebagai cacat prosudural
Dirinya mengatakan bahwa badan Usaha Milik Desa ( Bumdes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan di bentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.
Di dalam pembentukan BUMDes terdapat beberapa stuktur yang memiliki tugas untuk mengembangkan potensi dana desa seperti halnya kepala desa menjabat sebagai penasehat BUMDes yang bertugas mengawasi dan memberikan saran untuk perkembangan BUMDes
Dirinya mengatakan juga kalaupun dirinya salah harus dilakukan Penelitian kualitatif dengan melakukan penelitian lapangan,serta menggunakan pendekatan yuridis empiris, Sumber data yang diperoleh sumber data primer dan sekunder, Prosedur pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisa kualitatif
Dengan hasil penelitian ini menunjukan bahwa dirinya diberhentikan ataukah tidak
Dirinya menyayangkan pengambilan keputusan sepihak tanpa menemui kesalahan yang fatal hingga dirinya diberhentikan tersebut ini hanyalah persolan kecil yang dianggap miskomonication,hal ini perlu dipertanyakan ada skenario apa dibalik semua ini ucapnya
Sebagaimana yang disampaikan dalam forum rapat bahwa dirinya dianggap arogan,tidak etika dan tidak bertanggung jawab terhadap laporan keuangan padahal semua ini adalah alasan yang tidak masuk di akal
Persolan pertanggung jawaban keuangan sudah disampaikan dalam forum rapat yang jumlahnya hanya kurang lebih 9 juta dana sisa penyertaan modal awal sebelum dirinya di pilih sebagai ketua bumdes namlea
Padahal kalau mau dilihat penyertaan pengelolaan dana bumdes awal sebanyak kurang lebih hampir mencapai 600 jutaan ini tidak dipersoalkan kok saya yang baru menjabat 3 bulan dengan dana sisa bumdes baru 9 juta saja sudah dipersoalkan hingga diberhentikan Ini kan lucu sekali
Sungguh alasan yang tidak masuk di akal hingga tidak mengedepankan keadilan dalam mengambil keputusan tambahnya
Kepala desa. Moh djen awang Namlea ketika diwawancarai seusai rapat pengurus desa membenarkan kalau Ketua bumdes Namlea Efendy Pattisuasiwa telah diberhentikan sebagaimana hasil musyawarah desa dan kepala desa Namlea Dan selanjutnya mengangkat kembali Ketua Dan sekertaris Bumdes namlea
Dirinya beralasan kalau efendi diganti berdasarkan telah melakukan kesalahan diantaranya tidak bisa menjadi pimpinan yang baik, selanjutnya arogan Dan tidak bertanggung jawab atas dana yang dikelolanya
Disinggung persoalan lebih fatal lagi pengelolaan penyertaan modal awal bumdes namlea yang kurang lebih hampir mencapai 600 jutaan tidak jelas keberadaan kepala desa hanya mengatakan akan mempertanyakan kembali dana tersebut kepada pengurus lama tambahnya *(."A.H.B.")*