Jakarta, faktaLiputan.com-
Provinsi Bangka Belitung saat ini berada dalam kondisi mencekam, terutama setelah terungkapnya kasus dugaan korupsi yang melibatkan sektor timah. Jumat (11/10/2024).
Sandra Dewi, aktris dan istri dari pengusaha Harvey Moeis, mengungkapkan dampak serius yang dialami masyarakat setempat akibat pengusutan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Pengakuan ini disampaikannya setelah memberikan kesaksian dalam sidang kasus tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (10/10/2024).
Menurut Sandra, situasi di Bangka Belitung semakin tidak aman. “Keadaan Bangka Belitung pun menjadi mencekam, banyak pencurian, perampokan, dan begal di mana-mana,” ujarnya. Dia merasa perlu menyuarakan keluhan masyarakat yang merasa terabaikan dan tidak didengarkan oleh pihak berwenang.
Kondisi ekonomi di Bangka Belitung pun semakin mengkhawatirkan. Sandra menyebutkan bahwa banyak warga yang kini menganggur akibat hilangnya mata pencaharian mereka.
“Nenek moyang kami adalah penambang timah. Masyarakat kami sudah memiliki budaya kerja selama ratusan tahun, dan sekarang banyak sekali yang kehilangan pekerjaan,” jelasnya.
Ia juga mencurigai bahwa kerugian yang ditimbulkan dari perkara ini mencapai Rp271 triliun, yang mencakup kerugian lingkungan, ekonomi, dan biaya pemulihan.
“Ini adalah beban yang sangat berat bagi masyarakat yang bergantung pada sektor ini,” ungkap Sandra.
Sandra, yang merupakan putri asli Bangka Belitung, mengingatkan bahwa aktivitas penambangan timah di daerahnya telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
“Kolong-kolong timah ini sudah ada lama sekali. Jadi, saya tidak sepakat jika kerjasama antara PT Timah dan PT Refined Bangka Tin (RBT) selama 1,5 tahun ini harus menanggung beban dari aktivitas yang sudah terjadi sejak lama,” ucapnya.
Sandra berharap agar masalah yang muncul saat ini dapat menemukan solusi yang tepat agar masyarakat bisa kembali bekerja dan menjalani kehidupan yang normal.
“Jika ada aksi seperti ini, harus ada juga solusi dan peraturan yang sesuai dengan keadaan masyarakat Bangka Belitung,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sandra menyoroti dampak penyitaan perusahaan smelter swasta oleh Kejaksaan Agung.
Penutupan perusahaan tersebut berakibat langsung pada penurunan ekonomi masyarakat, banyak di antara mereka yang menggantungkan hidup pada perusahaan itu.
“Perusahaan ini tidak hanya memberikan pekerjaan, tetapi juga banyak hal baik untuk masyarakat Bangka Belitung,” tambahnya.
Sandra Dewi menyatakan bahwa ini bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat Bangka Belitung.
“Saya ingin menyampaikan suara masyarakat yang merasa terpinggirkan dalam masalah ini. Kami butuh dukungan dan perhatian dari semua pihak,” katanya.
Dia berharap pemerintah dan pihak terkait bisa segera mencari solusi agar masyarakat bisa kembali bekerja dan mendapatkan penghidupan yang layak.
“Kami ingin adanya peraturan yang bisa mendukung kondisi kami. Bangka Belitung adalah rumah kami, dan kami ingin terus bisa bekerja di sini,” pungkasnya.
Kondisi yang dihadapi Bangka Belitung saat ini menyoroti betapa pentingnya sektor timah bagi kehidupan masyarakat setempat.
Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan kerjasama antara pihak swasta dan masyarakat, diharapkan situasi ini bisa segera pulih dan memberikan harapan baru bagi warga.
(Eqi)