Faktaliputan.com//Bangka Barat - Ketua Pemerhati Kebijakan Publik Pemerintah dan Advokasi (PEKA) Kabupaten Bangka Barat, Elfi Oktianti S.H., akhirnya memberikan pernyataan tegas setelah munculnya berbagai berita miring yang diduga sengaja dibuat untuk merusak citra Bakal Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan. Pada Selasa 3 September 2024, Elfi menyatakan bahwa opini-opini negatif yang tersebar di beberapa media tertentu diduga kuat diorkestrasi oleh kepentingan politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan lawan Kontestasi Pilgub di Babel. Rabu (4/9/2024).
Elfi Oktianti, yang selama ini dikenal sebagai sosok yang vokal dalam mengawal kebijakan publik di Bangka Barat, menyebut bahwa serangan terhadap Erzaldi Rosman memiliki motif politik yang jelas.
Menurutnya, pengiringan opini ini bukan hanya mencemarkan nama baik Erzaldi, tetapi juga merupakan upaya sistematis untuk menghalangi langkah politikus tersebut dalam kontestasi Pilkada mendatang.
"Erzaldi adalah sosok yang dicintai masyarakat Babel. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang mengayomi dan peduli terhadap kesejahteraan warganya, terutama di tengah kondisi perekonomian Babel yang saat ini sedang melemah," ujar Elfi dengan nada tegas.
Elfi menambahkan bahwa elektabilitas Erzaldi Rosman yang masih tinggi menjadi ancaman bagi para pesaing politiknya.
Menurutnya, inilah yang mendorong sebagian pihak untuk mengambil langkah-langkah tidak etis, termasuk menyebarkan fitnah dan tuduhan yang tidak berdasar.
"Cara-cara kotor ini sangat kami sayangkan. Ini menunjukkan betapa kuatnya upaya untuk menjegal beliau di Pilkada mendatang," ungkapnya.
Salah satu tuduhan yang paling mencolok adalah upaya mengaitkan Erzaldi dengan kasus korupsi, sebuah tuduhan yang dinilai Elfi tidak memiliki dasar yang jelas. Ia menegaskan bahwa narasi yang mencoba menetapkan Erzaldi sebagai tersangka dalam pusaran kasus korupsi adalah fitnah belaka.
"Tentu ini tidak bisa dibenarkan sama sekali. Tidak ada bukti atau dasar hukum yang mendukung tuduhan tersebut," jelas Elfi.
Dalam pernyataannya, Elfi mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam menilai setiap informasi yang beredar. Ia berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh opini yang sengaja dibangun untuk kepentingan kelompok tertentu.
"Ini adalah momen di mana kita harus lebih kritis. Jangan mudah percaya dengan informasi yang belum tentu benar. Kami percaya bahwa masyarakat Bangka Belitung sudah sangat cerdas dan bisa menilai mana yang benar dan mana yang fitnah," kata Elfi.
Elfi juga menegaskan bahwa PEKA akan berada di garda terdepan untuk membela Erzaldi Rosman dari segala bentuk fitnah dan serangan yang tidak adil.
Menurutnya, Erzaldi adalah sosok pemimpin yang pantas untuk kembali memimpin Babel selama lima tahun ke depan, dan PEKA akan memastikan bahwa kampanye fitnah ini tidak akan mengganggu proses demokrasi di Babel.
"Kami akan terus memantau dan memberikan advokasi kepada Pak Erzaldi untuk memastikan bahwa beliau bisa bertarung di Pilkada dengan cara-cara yang bersih dan fair. Kami juga berharap, masyarakat bisa ikut serta dalam menjaga integritas demokrasi kita, dengan tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang tidak jelas sumbernya," tegas Elfi.
Pernyataan Elfi ini menjadi sorotan di tengah semakin memanasnya suhu politik di Bangka Belitung menjelang Pilkada.
Dengan semakin banyaknya informasi yang beredar di media, peran masyarakat sebagai konsumen informasi menjadi sangat penting.
Elfi pun berharap agar masyarakat Babel tidak terbawa arus oleh informasi yang tidak berdasar dan tetap mendukung proses demokrasi yang sehat dan adil.
"Saat ini kita dihadapkan pada tantangan besar dalam menyaring informasi yang benar dan akurat. Jangan sampai kita terperangkap dalam permainan politik yang merusak tatanan demokrasi kita. Mari kita jaga Babel tetap kondusif dan mendukung calon pemimpin yang benar-benar peduli pada masyarakat," tutup Elfi.
Dengan pernyataan ini, PEKA berharap bahwa masyarakat akan lebih bijak dalam menanggapi isu-isu yang berkembang dan tetap fokus pada hal-hal yang lebih substantif dalam menentukan pilihan politik mereka pada Pilkada mendatang.