Fakta liputan,com//
BANGKA SELATAN -- PT Timah Tbk terus berkomitmen dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat, terutama di sekitar wilayah operasionalnya. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah dengan merangkul kelompok pemuda dalam komunitas yang memiliki semangat untuk berkarya, seperti Komunitas Pemuda Pemudi Berkarya (Pepaya) di Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan. Pada Kamis, 22 Agustus 2024, PT Timah kembali menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan alat pertukangan kepada komunitas ini, sebuah langkah yang tidak hanya memperkuat kreativitas pemuda, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi dari barang bekas yang diolah menjadi produk bernilai tinggi. Kamis (22/4/2024).
Komunitas Pepaya telah dikenal sebagai kelompok pemuda yang penuh kreativitas. Mereka berhasil mengubah barang-barang bekas yang dianggap tak berguna menjadi karya seni dan produk kerajinan tangan yang memiliki nilai jual.
Namun, di balik semua prestasi tersebut, ada tantangan besar yang harus mereka hadapi, yaitu keterbatasan alat dan fasilitas. Sebelumnya, PT Timah telah membantu komunitas ini dengan merenovasi workshop yang mereka gunakan sebagai tempat produksi.
Kali ini, PT Timah melangkah lebih jauh dengan memberikan berbagai alat pertukangan, seperti bor, sugu, dan kompresor, yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Bagian Pengawasan Tambang Darat PT Timah, Dani Kushendriana, kepada Ketua Komunitas Pepaya, Iwan Sanjaya. Penyerahan alat ini dilakukan di Workshop Komunitas Pepaya di Desa Rias, Bangka Selatan, dan turut disaksikan oleh Kepala Desa Rias, Muslim.
Dalam sambutannya, Dani Kushendriana menekankan pentingnya dukungan terhadap kreativitas pemuda, terutama dalam mengolah barang bekas menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi.
“Kami berharap dengan bantuan ini, Komunitas Pepaya dapat lebih produktif dan terus berinovasi dalam menghasilkan produk-produk yang unik dari barang bekas,” ujarnya.
Iwan Sanjaya, Ketua Komunitas Pepaya, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh PT Timah.
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya, anggota komunitas yang berjumlah 15 orang ini sering kali kesulitan dalam mengolah barang bekas karena keterbatasan alat. Namun, dengan adanya bantuan alat pertukangan ini, mereka kini dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
“Kami sangat terbantu dengan alat-alat baru ini. Dulu, kami sering kesulitan dan harus bergantian menggunakan alat, sehingga proses produksi menjadi lambat. Sekarang, dengan alat yang lebih lengkap, kami bisa mengolah barang bekas dengan lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak produk,” kata Iwan.
Produk-produk yang dihasilkan oleh Komunitas Pepaya sangat beragam, mulai dari miniatur, lampu hias, plakat, hingga lukisan wajah. Semua produk tersebut dibuat dari barang bekas yang sebelumnya dianggap tidak memiliki nilai.
Namun, berkat kreativitas dan ketekunan para pemuda di komunitas ini, barang-barang tersebut disulap menjadi karya seni yang memiliki nilai jual tinggi.
“Dengan alat-alat yang semakin lengkap, kami yakin dapat menghasilkan lebih banyak produk yang berkualitas. Ini juga membuka peluang bagi kami untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan komunitas,” tambah Iwan.
Baharudin, salah satu anggota Komunitas Pepaya, juga mengungkapkan rasa gembiranya atas bantuan yang diberikan oleh PT Timah. Ia menjelaskan bahwa bantuan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberikan motivasi bagi para anggota komunitas untuk terus berkarya.
“Perbedaan yang kami rasakan sangat signifikan. Dulu, waktu produksi kami terbatas karena alat yang ada sangat minim. Sekarang, kami bisa bekerja lebih lama dan menghasilkan lebih banyak produk. Workshop yang disediakan oleh PT Timah juga sangat membantu, terutama ketika kami harus bekerja hingga malam,” ujarnya.
Baharudin juga menambahkan bahwa dengan adanya workshop ini, semakin banyak pemuda di Desa Rias yang tertarik untuk bergabung dengan Komunitas Pepaya.
Hal ini tidak hanya membuka lapangan pekerjaan baru, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.
“Banyak teman-teman kami yang awalnya tidak punya pekerjaan, sekarang bisa bergabung dan ikut membantu dalam produksi barang bekas. Kami berharap, kedepannya PT Timah bisa terus mendukung kami, baik dalam bentuk pelatihan maupun bantuan lainnya,” kata Baharudin penuh harap.
Kepala Desa Rias, Muslim, yang turut hadir dalam acara penyerahan bantuan tersebut, memberikan apresiasi tinggi kepada PT Timah atas program pemberdayaan yang dilakukan. Menurutnya, program ini sangat positif dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat, terutama pemuda di Desa Rias.
“Program ini sangat membantu kami. Pemuda-pemudi di desa ini sekarang memiliki wadah untuk menyalurkan kreativitas mereka. Dengan dukungan dari PT Timah, kami yakin Komunitas Pepaya bisa terus berkembang dan menghasilkan produk-produk yang lebih inovatif,” tuturnya.
Muslim juga menyampaikan harapannya agar program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT Timah dapat terus berlanjut.
Menurutnya, dukungan dari PT Timah sangat penting, tidak hanya bagi komunitas pemuda seperti Pepaya, tetapi juga bagi kelompok-kelompok masyarakat lainnya, seperti nelayan dan petani.
“Kami berharap program ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Bantuan seperti ini sangat dibutuhkan, terutama di desa-desa yang masih minim fasilitas. Sukses selalu untuk PT Timah, dan semoga terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Dengan dukungan yang terus mengalir dari PT Timah, Komunitas Pepaya kini semakin optimis dalam menjalani setiap tantangan.
Mereka berharap, kedepannya akan ada lebih banyak pelatihan dan bantuan yang dapat membantu mereka untuk berkembang. PT Timah sendiri, melalui program-program pemberdayaannya, berkomitmen untuk terus mendukung kreativitas dan inovasi masyarakat, demi terciptanya masyarakat yang mandiri dan sejahtera. (KBO Babel)