FaktaLiputan. Com//MENDO BARAT--Warga Desa Kace Kecamatan Mendo Barat yang juga seorang paralegal, Fauzi Jumal alias Agung, akan melaporkan sejumlah persoalan di desa tersebut yang menurutnya sarat dengan praktik korupsi.
Hal itu disampaikan Agung dalam realise yang diterima Redaksi media ini, Senin (27/5/2024).
"Laporan pertama yang akan kita laporkan adalah terkait pembangunan siring di RT 1 Dusun 2 Perumahan Kace Permai," tulis Agung.
Menurut Agung, proyek siring di Perumahan Kace Permai yang dibangun menggunakan dana desa itu dikerjakan serampangan dan tak sesuai spek.
"Temuan di lapangan bahwa ketebalan pasangan batu belah tidak sesuai spek. Ukurannya tidak sama. Satunya tipis, satunya lagi lebih tebal. Namun setelah diplaster, volume atau ketebalan pasangan batu belah tadi seperti sama. Ini aksi tipu-tipu namanya," ungkap Agung.
Agung juga menyebutkan, volume panjang siring juga kurang.
"Volume siring harusnya lebih panjang dari volume yang saat ini dikerjakan," imbuh Agung.
Masih menurut Agung, pembangunan siring di Perumahan Kace Permai tidak mengedepankan skala prioritas.
"Masih banyak titik jalan di Kace yang mendesak dibangun siring. Proyek siring di Perumahan Kace Permai ini terkesan dipaksakan. Ini ada apa," tandasnya.
Agung berjanji akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
"Proyek siring ini jadi pintu masuk kita. Masih banyak kasus atau proyek lain yang diduga bermasalah. Termasuk penggunaan dana desa yang nilainya milyaran itu. Bukti-bukti sudah kita kantongi, tinggal pendalaman saja," ungkapnya.
Kades Kace Rusmin Yunus dikonfirmasi, Senin (27/5/2024) mengaku jika dirinya belum mengecek proyek siring tersebut.
"Saya belum melakukan pengecekan. Coba hubungi Sekdes saya, atau pengawasnya yakni Pai dan Beri," jawab Rusmin yang dikonfirmasi via pesan WA.
Sementara itu Beri selaku pengawas proyek siring Dusun 2 Perumahan Kace Permai membantah jika pengerjaan siring tak sesuai spek.
Saat menghubungi media ini via telepon, Beri mengatakan jika proyek siring tersebut belum selesai dan masih dalam proses pengerjaan.
"Waktu poto itu diambil warga, pengerjaannya kan belum selesai. Jadi kelihatan tebalnya tidak sama," jelas Beri. (KBO Babel)