Warga Minta Pemerintah Tambah Stok Beras Bersubsidi

Nature



Warga Minta Pemerintah Tambah Stok Beras Bersubsidi

Kamis, 07 Maret 2024, Maret 07, 2024

Faktaliputan.com
Hari/Tanggal : Kamis/ 7 Maret 2024

Manggar, Diskominfo SP Beltim – Ratusan ibu-ibu menyerbu tiga Operasi Pasar Murah yang digelar Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Kamis (7/3/24) Pagi. Tak sampai satu jam stok beras sebanyak 7 ton habis terjual. 
Pemkab Beltim melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar Operasi Pasar di Gedung Moestar Moes Kecamatan Damar dan Lapangan Segitiga Kecamatan Kelapa Kampit. Dalam operasi pasar yang dimulai pukul 08.00 ini, TPID menyiapkan dua ton beras bersubsidi. 
Sedangkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distangan) Kabupaten Beltim menggelar Gerakan Ketahanan Pangan. Di operasi yang berlangsung di depan Kantor Camat Manggar ini Distangan menyiapkan 5 ton beras bersubsidi. 
Banyaknya warga yang ingin membeli beras bersubsidi ini lantaran harga per kilogramnya hanya Rp10.600. Saat operasi pasar dijual Rp53 ribu untuk setiap karung 5 kilogram. 
Meski sudah menyiapkan total 7 ton beras, yakni beras SPHP 5 kilogram, namun masih banyak warga terutama ibu-ibu yang tak kebagian beras. Hal ini lantaran warga ingin mempersiapkan kebutuhan pokok menjelang Ramadan. 
“Antri dari jam setengah 8 tadi. Udah desak-desakan namun tetap gak kebagian,” ungkap Sari (35) Warga Desa Burung Mandi Kecamatan Damar. 
Tari berharap agar ke depan Pemkab Beltim melalui TPID dapat menambah stok bahan pokok, terutama beras bersubsidi saat pelaksanaan Operasi Pasar. Mengingat saat ini beras bersubsidi paling diincar oleh warga. 
“Timah susah nak jual, jadi terpaksa cari beras murah dulu. Minta tolong tambahlah stoknya biar banyak yang kebagian,” ujar Tari. 
Hal sama juga diungkapkan oleh Camat Damar, Arief Firmansyah diakuinya kurang lebih 500 warga Damar yang hadir saat oprasi pasar. Namun hanya sedikit warganya yang kebagian beras. 
“Paling hanya 200-an yang dapat beras karena stoknya saat operasi ini hanya satu ton (200 karung). Ramai yang karena kita dari Kantor Camat Damar sudah jauh-jauh hari mengumumkan ada pasar murah,” ungkap Arief. 
Arif pun meminta agar saat Operasi Pasar Murah tahap II yang akan dilaksanakan sebelum Hari Raya Idul Fitri 20 Maret Mendatang, TPID Kabupaten Beltim dapat menambah stok bahan pokok terutama beras bersubsidi. 
“Kalau bisa minimal dua ton beras bersubsidi untuk setiap Kecamatan. Soalnya kebutuhan warga akan beras bersubsidi sangat tinggi apalagi mau puasa sama lebaran ini,” pinta Arief. @2!

Tambah Stok Beras Dua Kali Lipat

TPID Kabupaten Beltim melalui Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Beltim, Suparta mengakui stok beras bersubsidi untuk operasi pasar hanya satu ton untuk setiap kecamatan. Setiap ton berisi 200 karung beras SPHP ukuran 5 kilogram. 
“Memang kita hanya siapkan 7 ton untuk 7 kecamatan. Hari ini kita ambil dua ton untuk Operasi Pasar Terakhir besok (7/3/24) di Kecamatan Simpang Renggiang,” ungkap Suparta. 
Terbatasnya stok ini lantaran TPID Beltim tak ingin membanjiri pasar dengan persedian beras bersubsidi. Dikhawatirkan akan banyak spekulan yang memanfaatkan situasi ini. 
“Kita gak mau jor-joran dengan situasi saat ini takutnya nanti dari oknum pedagang atau toko-toko ada yang jual lagi beras ini. Kondisi tempat penyimpanan kita juga terbatas, karena kita memang belum ada gudang khusus untuk menyimpan beras,” jelas Suparta. 
Namun Mantan Kepala Bidang Pertambangan ini menyatakan siap menambah stok beras bersubsidi untuk Operasi Pasar Murah tahap II mendatang. Minimal satu Kecamatan akan diberikan jatah dua ton atau 400 karung beras subsidi SPHP 5 kilogram. 
“Sudah kita evaluasi hasil Oprasi Pasar Murah. Insyallah kita akan antisipasi untuk operasi saat puasa nanti akan kita tambah dua kali lipat stoknya,” ujar Suparta. 
Terkait upaya untuk menekan harga beras di pasaran, Dinas Perindutrian dan Perdagangan Kabupaten Beltim akan terus melalukan operasi pasar murah dan pemantauan rutin ketersedian dan harga bahan pokok. Selain itu juga untuk menyambut IdulFitri ini akan ada Pasar Murah Bersubsidi. 
“Kita juga akan gelar pasar murah bersubsidi untuk warga yang tidak mampu. Sudah kita siapkan anggaran untuk 8.150 paket sembako bersubsidi. 26 Maret nanti kita gelar,” kata Parta. @2!


Beras Subsidi Dijual Rp60.000 Per karung
Mahalnya harga beras premium di pasaran membuat banyak pihak yang ingin mengambil keuntungan. Salah satunya dengan menaikkan harga jual beras bersubdi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Perum Bulog. 
Beras yang dulu kurang diminati ini, saat ini sedang naik daun. Harga eceranya pun melonjak dari Rp53.000 hingga Rp55.0000 menjadi Rp60.000 untuk karung 5 kilogram. 
Padahal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) penjualan Beras SPHP ini di ke konsumen hanya Rp11.500 perkilogram atau Rp57.500 untuk karung lima kilogram. HET ini hanya untuk Pulau Belitung atau di bawah koordinasi Kantor Perum Bulog Belitung. 
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Pembantu Belitung, Gusdi Pramana mengatakan akan menindak setiap agen atau rekanan yang kedapatan menjual beras SPHP di atas HET. Bahkan Perum Bulog akan memutus kontrak dengan toko. 
“Jika terbukti beras itu berasal dari rekanan Bulog, kita akan ada pemutusan kerjasama dari kami. Itu sanksi untuk toko yang tidak taat aturan,” tegas Gusdi melalui What’sapp kepada Diskominfo Beltim, Kamis (7/3/24) Sore.
Gusdi pun meminta agar warga yang ingin membeli beras bersubsidi dapat membelinya secara resmi di toko-toko yang sudah menjalin kerjasama dengan Perum Bulog. Hal ini untuk menghindari agar tidak terjadi permainan harga. 
“Silahkan nanti kalau ada toko yang jual di atas harga HET bisa melaporkan kepada kami atau Pemda. Kita akan tindak,” ujar Gusdi. 
Terkait ketersedian beras bersubsidi untuk Pulau Belitung, Gusdi menyatakan stok dan harga masih aman dan terkendali. Bahkan untuk menyambut Lebaran ini Perum Bulog akan menambah posokan beras kembali. 
“Untuk ketersediaan stok beras di Bulog Cabang Belitung aman dan cukup untuk satu bulan ke depan. Kita akan melakukan penambahan stok lagi sebanyak 2.000 ton di untuk Maret dan April ini secara bertahap,” ungkap Gusdi. @2!

TerPopuler