FaktaLiputan.com//Bangka (Mendo Barat), - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Mendo Barat menjadi sorotan tajam setelah muncul tuduhan bahwa Bendahara, HM (40), terlibat dalam tindak koruptif yang merugikan siswa, orang tua, dan sekolah. Masyarakat dan wali murid menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kebijakan dana sekolah yang dipungut sumbangan pada setiap kegiatan keagamaan Islam, sementara laporan keuangan selalu menunjukkan defisit.Kamis (18/1/2024).
Salah satu wali murid, M (35), dengan tegas menyampaikan keluhan masyarakat terhadap HM. "Setiap kegiatan memperingati hari Islam atau hari nasional, selalu tidak ada anggaran. Padahal, dana bos sudah ada setiap tahun, tapi apa yang digunakan? Hanya untuk kepentingan pribadi," ungkap M kepada Jejaring Media KBO.
Keluhan yang lebih serius muncul ketika diungkapkan bahwa HM diduga melakukan manipulasi data dalam laporan keuangan sekolah.
Tanda tangan kepala sekolah dipalsukan, dan cap sekolah dibuat ganda, menciptakan ilusi keuangan yang seolah-olah baik, padahal uang tersebut tidak jelas penggunaannya.
"Banyak data yang tidak benar yang dilaporkan. Tanda tangan kepala sekolah dilakukan dengan manipulasi data, dan cap pun ada cap sendiri, biar berkas yang dilaporkan itu seolah benar, tapi duitnya tidak tahu kemana saja? Dimakan sendiri," tegas M.
Bendara SMP Negeri 5 Mendo Barat Bantah
Pernyataan M ini kemudian dibantah oleh HM, yang mengklarifikasi bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar.
Menurut HM, sekolah tidak pernah meminta sumbangan untuk kegiatan keagamaan, dan dana bos digunakan sesuai petunjuk teknis dan petunjuk manajemen dana bos.
"Semua sudah dipertanggungjawabkan dan sesuai aturan," jawabnya.
HM juga membantah bahwa ia melakukan manipulasi terhadap tanda tangan dan cap sekolah.
"Kepala sekolah tahu semua laporan keuangan dan ditandatangani oleh beliau. Keuangan kami rutin diperiksa oleh dinas, inspektorat, dan BPK. Semua baju seragam anak sudah selesai dan sudah lengkap semua semenjak 2 bulan lalu," tegas HM.
Namun, keluhan lain dari wali murid tidak bisa diabaikan. Masyarakat mengeluhkan jaringan LAN internet yang tidak dapat digunakan dengan baik di sekolah, serta pengadaan baju sekolah yang belum terselesaikan meskipun siswa-i sudah membayar.
HM berdalih bahwa sekolah tidak memiliki jaringan internet karena akses internetnya belum masuk, dan mereka menggunakan kartu HP biasa untuk kegiatan ANBK.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 5 Mendo Barat belum memberikan tanggapan terkait tudingan perilaku koruptif yang dialamatkan kepada HM.
Masyarakat dan orang tua murid menuntut agar pihak Kejaksaan turun tangan untuk melakukan penyelidikan guna mengklarifikasi apakah benar HM sebagai Bendahara telah melakukan perbuatan koruptif.
KBO Babel menggali lebih dalam terkait skandal ini dan berusaha untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak dinas pendidikan.
Sementara menunggu proses penyelidikan masih berlangsung, kekhawatiran masyarakat terhadap pengelolaan dana sekolah semakin meningkat. Semua pihak berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan tindakan hukum diambil apabila terbukti adanya tindak korupsi di SMP Negeri 5 Mendo Barat. (KBO Babel)