FaktaLiputan.com//Pangkalpinang - Kejadian menarik terjadi di Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung (Kejati Babel) ketika Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangka, Andi Hudirman, keluar dari ruangan pemeriksaan menjelang magrib. Wajahnya terlihat pucat dan langkahnya terburu-buru, memberikan kesan bahwa sesuatu yang serius sedang terjadi, Kamis (18/1/2024) sore
Andi Hudirman, mengenakan kemeja batik lengan panjang warna hitam dengan corak putih, keluar dari salah satu ruangan di lantai dua gedung kantor Kejati Babel. Wartawan yang sudah menunggunya di luar ruangan segera mendekat untuk mewawancarai.
Namun, meski terdengar ucapan kata yang diucapkan olehnya, Sekda Bangka tetap diam, memberikan kesan misterius dan tegang.
Para wartawan berusaha memancing dengan sejumlah pertanyaan, namun Andi Hudirman tetap membungkam. Dalam langkah tergesa-gesa, Sekda Bangka berjalan menuju ke lantai bawah gedung Kejati Babel.
Sesekali, ia menoleh ke belakang untuk melihat para wartawan yang terus membuntutinya. Mimik wajahnya terlihat pucat, dan ketika menjawab pertanyaan wartawan, terdengar nada suara terbata-bata, menambah nuansa misteri dalam kejadian tersebut.
Andi Hudirman yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Bangka, menjalani pemeriksaan untuk kedua kalinya pada hari itu, mulai dari pagi hingga melewati malam.
Pemeriksaan ini terkait dugaan penyimpangan anggaran negara atau APBD Kabupaten Bangka TA 2024. Keberlanjutan pemeriksaan ini menunjukkan seriusnya dugaan tersebut dan sejumlah pejabat asal Pemkab Bangka juga dilaporkan menjalani pemeriksaan serupa oleh pihak Kejati Babel.
Kondisi pucat dan terburu-buru yang ditunjukkan oleh Sekda Bangka ini memperlihatkan bahwa proses pemeriksaan bukanlah hal yang ringan.
Sejumlah pertanyaan muncul di benak publik: Apa yang ditemukan oleh tim penyidik Kejati Babel? Apakah ada indikasi penyimpangan yang signifikan dalam pengelolaan anggaran daerah?
Pemeriksaan terhadap pejabat daerah, terutama yang memiliki peran strategis dalam pengelolaan keuangan daerah, merupakan langkah serius dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
Dalam kasus ini, pemeriksaan yang dilakukan terhadap Sekda Bangka menggiring opini publik untuk berspekulasi tentang keberlanjutan investigasi terhadap dugaan penyimpangan anggaran yang mungkin melibatkan lebih dari satu pejabat.
Kisah Sekda Bangka yang terlihat pucat dan suara terbata-bata memberikan gambaran dramatis dalam tahap penyelidikan ini.
Publik menantikan pengembangan lebih lanjut dari Kejati Babel terkait hasil pemeriksaan ini dan apakah akan ada langkah hukum yang diambil sebagai konsekuensi dari temuan yang mungkin mereka peroleh.
Dengan peristiwa ini, Kejati Babel membuktikan komitmennya dalam memberantas korupsi dan menegakkan hukum di tingkat daerah.
Pucatnya wajah Sekda Bangka dapat dianggap sebagai gambaran dari tekanan dan ketegangan yang dirasakan oleh pejabat yang tengah menjalani pemeriksaan.
Semua mata kini tertuju pada hasil penyidikan dan langkah selanjutnya dari pihak berwenang. (Sumber : KBO Babel)