Faktaliputan Maluku-Material pasir yang mengandung butiran emas yang berada pada stokfile milik PT.Buana Pratama Sejahtera (BPS) di wasboly desa Kajely kecamatan teluk Kajely kabupaten buru saat ini ramai dikerjakan oleh oknum masyarakat dengan melakukan penambangan dan pengolahan dengan sistim rendaman dan tembak larut secara ilegal
Kegiatan pengolahan material tersebut dilakukan oleh oknum masyarakat penambang dengan segala persyaratan yaitu membayar perbak 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah)
Sebagaimana penyampaian ketua PWI Kabupaten Buru Asma Payapo akrabnya dipanggil Dede
Pada salah satu media online dikabupaten buru tertanggal,1 Juni 2023,bahwa setiap para penambang yang melakukan aktivitas harus membayar pasir material sebesar Rp 10 juta rupiah kepada para oknum yang mengatasnamakan ahli waris lahan kayu putih wasboly
Ini dibantah keras oleh ahli Waris dari turunan Raja Kajely Isak Wael (Alm) antara lain seperti Alm,salma wael,Alm.M.Fuad wael,Rosmawati Wael,Haula Wae, Ir. Mansyur Wael
Sukmawati Wael,Almh. Fareha Wael,Rukiah Wael,Siti Yarshi Wael
Hasan Wael,Yeny Wael,Jamila Wael
Yeni Wael salah satu ahli waris Dari turunan Raja Isak Wael mengatakan bahwa dari ahli waris ketel tersebut tidak pernah melakukan pungutan liar atau menyuruh orang bekerja pada stok file dimana pada stok file tersebut ada pasir yang mengandung butiran emas milik PT.BPS (Buana Pratama Sejahtera)Karena lahan tersebut sudah dikontrakkan ke PT.BPS
Disampaikan juga bahwa kalaupun ada oknum lain yang mengatasnamakan ahli waris lahan wasboly Dan yang mengaku diri sebagai pemilik lahan, kami keturunan Raja alm.Ishak wael meminta supaya dapat menunjukkan bukti kepemilikan yang dimilikinya, jangan asal mengaku ngaku tanpa bukti jelas
Atas dasar tersebut dirinya berharap agar Polres Pulau buru dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buru agar dapat menyikapi persoalan ini dan mengambil langkah tegas karena ini sudah menyangkut perbuatan kejahatan berupa penyerobotan, pencurian, pengrusakan lingkungan dan punggutan liar. Tegas beliau kepada media kami
(AHB)