faktaliputan.com -Gejolak pro kontra aktivitas tambang di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang berujung pengepungan aparat kepolisian menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk relawan Ganjar Pranowo.
Dewan Pembina Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Jimmy Sidabutar, mengaku heran dengan sikap Bupati Purworejo yang seolah lari dari tanggung jawab. Padahal, sebagai pimpinan wilayah, Bupati Purworejo adalah kepanjangan tangan dari pemerintah pusat.
"Kami menyayangkan sikap Bupati Purworejo Agus Bastian yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat terkait persoalan di Desa Wadas," kata Jimmy seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (15/2).
JImmy melihat, kurang aktifnya Bupati Purworejo turun ke bawah untuk berkomunikasi dengan warga, membuat konflik Wadas meruncing. Imbasnya, gejolak yang terjadi di Wadas belakangan justru nampak dipolitisasi oleh pihak tertentu.
Jimmy berpendapat, dalam konflik Wadas seolah-olah membebankan semua tanggung jawab kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Hal ini tentu tidak dapat dibenarkan," tegas Jimmy.
Lebih lanjut, kata Jimmy, Bendungan Bener adalah proyek pemerintah pusat. Anggaran yang digunakan pun diambil dari APBN, bukan dari APBD.
Ia menyatakan tidak benar jika ada pihak yang menyebut Ganjar Pranowo memperoleh keuntungan dari proyek tersebut.
"Keuntungan dari Bendungan Bener ini yang merasakan adalah warga Jawa Tengah, karena akan dapat menjadi pusat pengairan untuk memajukan bidang pertanian, dan juga sekaligus tempat wisata," kata Jimmy.
Sebelumnya, Bupati Purworejo Agus Bastian meminta pihak luar untuk tidak ikut campur masalah Wadas.
Pihaknya akan terus berupaya untuk menjadi jembatan dialog antara masyarakat dengan pemerintah.
Sumber: RMOL