faktaliputan.com-sumut Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta Pemprov Sumatera Utara untuk segera menghabiskan stok vaksin Corona.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi janji segera percepat vaksinasi.
Jokowi awalnya bicara soal vaksinasi lansia di Sumut yang baru mencapai 24 persen. Jokowi mengatakan hal ini sudah cukup bagus daripada daerah lain.
Dalam kesempatan itu hadir seluruh kepala daerah di Sumut secara langsung dan virtual. Termasuk Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Jokowi kemudian berpesan untuk berhati-hati karena adanya ketimpangan vaksinasi di daerah-daerah di Sumut. Jokowi menyebut ada daerah yang sudah 82 persen warganya divaksinasi, tapi ada daerah lain yang hanya 7 persen."Kemudian hati-hati, tadi Panglima TNI sudah menyampaikan ada gap ada kota kota tertentu dengan kabupaten kota yang ada, yang angkanya sangat jauh, 82 persen sampai 7 persen," ucap Jokowi di rumah dinas Gubsu, Medan, Kamis (16/9/2021).
"Kemudian hati-hati, tadi Panglima TNI sudah menyampaikan ada gap ada kota kota tertentu dengan kabupaten kota yang ada, yang angkanya sangat jauh, 82 persen sampai 7 persen," ucap Jokowi di rumah dinas Gubsu, Medan, Kamis (16/9/2021).
Dari data yang dipaparkan Jokowi, daerah di Sumut yang vaksinasi nya mencapai 82 persen yaitu Kabupaten Pakpak Bharat. Sementara untuk daerah yang vaksinasi warganya masih 7 persen adalah Kabupaten Nias Selatan.
Jokowi mengingatkan tidak boleh ada ketimpangan vaksinasi yang sangat jauh antardaerah.
"Hati-hati. Karena kita ini tidak bisa sendiri, misalnya Pematangsiantar, paling baik 100 persen. Tapi kanan-kirinya masih 14 persen, nggak ada artinya," ujar Jokowi.
Jokowi kemudian mendorong kepala daerah yang masih rendah tingkat vaksinasi untuk segera memperbaiki. Jokowi meminta Pangdam I/BB dan Kapolda Sumut membantu melakukan vaksinasi di daerah itu.Selain itu, Jokowi meminta agar stok vaksin itu dihabiskan.
"Setiap saya datang, ke provinsi, ke daerah kabupaten/kota, selalu yang dikeluhkan vaksin," kata Jokowi.
Jokowi menyebut produsen vaksin memprioritaskan penjualan kepada negara-negara tempat perusahaan mereka berada. Jokowi mengatakan hal itu terjadi pada bulan Januari hingga Juli 2021.
"Vaksinnya ada sekarang, sekarang yang saya tuntut vaksin harus habis. Nggak ada yang namanya stok seperti ini," ucap Jokowi.
Adapun Jokowi menyoroti masih banyaknya stok vaksin di gudang-gudang penyimpanan di Sumut. Untuk itu dia meminta vaksinasi dikebut.
"Kita berpacu dengan waktu, jangan sampai ada stok di daerah, vaksin datang suntikan ke masyarakat, habis minta ke Gubernur," ujar Jokowi.
Jokowi menyebut dari data yang dia terima, saat ini stok vaksin di gudang Sumut mencapai 838.782 dosis. Sementara untuk kabupaten/kota yang paling banyak menyimpan vaksin yaitu Deli Serdang (94.138 dosis), Serdang Bedagai (84.576 dosis), Nias (75.152 dosis), dan Medan (71.410).
Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi berjanji akan segera percepat vaksinasi. Edy mengatakan vaksin yang tersedia itu akan disuntikkan sampai habis ke masyarakat.
"Setelah kami cek ke lapangan di tempat penyimpanan Pemprov, vaksin yang tersedia 255.534 dosis. Kita akan segera menggunakan ini untuk masyarakat kita karena kita saat ini berupaya mempercepat vaksinasi," ujar Edy di Medan, Minggu (19/9/2021).
Edy mengatakan akan kembali meminta ketersediaan vaksin Corona, jika stok yang tersedia habis.
"Sampai saat ini cakupan vaksinasi Sumut dosis pertama mencapai 26,61%, dosis kedua 16,45% dan dosis ketiga khusus nakes 50%," ujar Edy.
Edy mengatakan kasus positif aktif di Sumut berkurang 15.517 menjadi 3.905 kasus selama dua pekan terakhir. Sementara itu, tingkat kesembuhan meningkat 15,83% menjadi 93,6%.
"Capaian ini seiring dengan penurunan kasus signifikan di Kota Medan, Sibolga, dan Mandailing Natal, di mana ketiga daerah ini sempat mengalami lonjakan kasus atau berada di level 4," ujar Edy.
"Ini berkat kerja keras kita semua, kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri menghadapi pandemi
ini. Jadi, jaga terus kekompakan kita, konsisten dan disiplin," tambahnya.(gelora)